A. KESATUAN USAHA
Konsep ini
menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha
ekonomik yang berdiri sendiri,bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya
terpisah dari pemilik atau pihak yang menanamkan dana dalam perusahaan dan
kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang
akuntansi.
1. Batas Kesatuan
Walaupun secara yuridis kesatuan
usaha didukung keberadaannya,batas kesatuan usaha dari segi akuntansi bukanlah
kesatuan yuridis atau hukum melainkan kesatuan ekonomik. Artinya akuntansi
memperlakukan badan usaha sebagai suatu kesatuan ekonomik daripada kesatuan
yuridis. Batas kesatuan ekonomik Adalah kendali oleh satu manajemen.oleh karena
itu untuk menentukan kesatuan usaha sebagai pusat pertanggungjawaban keuangan,
pertimbangan akuntansi adalah apakah secara ekonomik satu kegiatan usaha atau
lebih dapat dianggap berdiri sendiri sebagai satu kesatuan.
2. Pengertian Ekuitas
Karena hubungan antara kesatuan dan
usaha terpisah dengan pemilik dan hubungan tersebut dipandang sebagai hubungan
bisnis, konsep kesatuan usaha mempunyai implikasi terhadap pendefinisian
ekuitas. Dengan sudut pandang kesatuan usaha, secara konseptual ekuitas atau
modal merupakan utang atau kewajiban perusahaan kepada pemilik. Hal ini
berlawanan dengan pendefinisian secara structural bahwa ekuitas adalah hak
residual pemilik terhadap asset bersih sebagaimana didefinisi dalam rerangka
konseptual FASB.Dalam hal ini sudut pandang FASB adalah pemilik.
3. Pengertian Pendapatan
Konsep kesatuan usaha dapat
menjelaskan mengapa pendapatan didefinisi sebagai kenaikan atau aliran masuk
asset. Dengan konsep kesatuan usaha, semua sumber ekonomik yang dimiliki atau
dikuasai oleh perusahaan merupakan asset perusahaan bukan asset pemilik. Telah
disebutkan diatas, utang kesatuan usaha kepada pemilik disebut ekuitas.pada
saat terjadi pendapatan atau kenaikan asset,pada saat yang sama utang unit
usaha kepada pemilik bertambah yang berarti ekuitas bertambah.De ngan demikian
dapat dikatakan bahwa pendapatan menambah ekuitas. Jadi, pendapatan menambah
ekuitas karena dengan konsep kesatuan usaha pendapatan sebagai kenaikan kas
menimbulkan kenaikan utang kesatuan usaha kepada pemilik.dengan demikian
definisi pendapatan menurut FASB konsisten dengan konsep kesatuan usaha.
Dengan cara berfikir yang sama dapat
dijelaskan pula mengapa pendapatan juga didefinisi sebagai penurunan
kewajiban.kewajiban suatu saat akan mengakibatkan aliran asset keluar.kalau
kewajiban turun tanpa dibarengi dengan keluarnya asset berarti jumlah rupiah
asset yang tidak jadi keluar akhirnya akan kembali ke pemilik sehinggautang
kesatuan usaha kepada pemilik bertambah.ini berarti asset yang tidak jdi keluar
menjadi pendapatan.
4. Pengerttian Biaya
Definisi biaya sebagai penurunan asset atau timbulnya
kewajiban dapat dijelaskan dengan konsep kesatuan usaha. Penyerahan produk
dalam rangka menciptakan pendapatan, menyebabkan asset berkurang.berkurangnya
asset inilah yang disebut biaya. Bila pendapatan yang diperoleh diabaikan atau dipisahkan
dengan berkurangnya asset, maka berkurangnya asset sebesar kos barang terjual
ini akhirnya harus ditanggunga oleh pemilik. Jadi, dapat dikatakan bahwa biaya
mengurangi ekiutas, penalaran yang sama dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa biaya dapat didefinisi sebagai timbulnya kewajiban.penyerahan barang
atau produk tidak selalu berasal dari asset tetapi dapat berasal dari kewajiban
sehingga biaya dapat didefinisi sebagai timbulnya kewajiban dalam rangka
menciptakan pendapatan yang akhirnya mengakibatkan turunnya asset. Jadi,
definisi biaya oleh FASB konsisten dengan konsep kesatuan uasaha.
5. Sistem Berpasangan
System berpasangan atau aspek ganda yang dikemukakan
Antony, Hawkins, dan Merchant, sebenarnya merupakan konsekuensi logis atau turunan
dari konsep kesatuan usaha.hubungan bisnis antara manajemen dan pemilik
mengakibatkan manajemen harus selalu mempertanggungjawabkan asset yang
dikelolanya dan sumber asset tersebut.Ini berarti bahwa pengaruh transaksi
terhadap hubungan bisnis dan posisi keuangan harus selalu ditunjukkan.untuk
melaksanakan hal ini dengan mudah dan nyaman, digunakanlah system
berpasangan.
6. Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansi merupakan cara merepresentasi
system berpasangan.Agar penyusunan statemen keuangan dapat dilakukan dengan
cepat,system akuntansi harus diorganisasi atas dasar persamaan akuntansi.oleh
karena itu persamaan akuntansi dapat dikatakan sebagai hubungan fungsional buku
besar yang merepresentasi elemen statement keuangan.hubungan fungsional antarbuku
besar ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
A = K + E + P - B + I – D
7. Artikulasi
Artikulasi sebenarnya merupakan turunan atau
konsekuensi dari konsep kesatuan usaha.dengan artikulasi akan selalu dapat
ditunjukkan bahwa laba dalam statemen laba rugi akan sama dengan laba dalam
statemen perubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas akhir dalam statemen
perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah rupiah ekuitas dalam neraca.
Pendekatan asset kewajiban dan pendapatan biaya
mengakibatkan pendefinisian, pengukuran dan pengakuan elemen yang satu
merupakan produk samping pendefinisiasn, pengukuran, dan pengakuan elemen yang
lainnya.Hal ini terjadi karena akuntansi menganut pendekatan artikulasian,
yaitu bahwa statemen keuangan harus berartikulasi. dengan pendekatan ini semua
perubahan asset bersik akibat transaksi dengan nonpemilik dilaporkan melalui
statemen rugi laba dan laba konprehensifsehingga integritas statemen laba-rugi
dapat dipertahankan
B.
Periode akuntansi
Pelaporan
informasi keuangan untuk perusahaan yang diasumsikan hidup sepanjang masa atau
berkesinambungan harus dipecah – pecah ke dalam periode dalam bentuk laporan
keuangan agar dapat memantau posisi keuangan dan hasil usaha selama satu
periode tertentu dalam masa yang berkesinambungan. Dengan demikian adanya batas
waktu pelaporan informasi keuangan kepada manajemen yang dapat dipergunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan.
C.
Kontinuitas kegiatan/usaha (Continuity
of activity)
Bahwa kalau
tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti di masa datang bahwa
kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa
kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu tak terbatas.
Dalam
menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha, akuntansi menganut konsep ini
atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum (normal expectation)
pendirian perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang bukan untuk
mati atau likuidasi.
D. Dasar–dasar pencatatan
Terdapat dua
macam dasar pencatatan dalam akuntansi yang dipakai dalam mencatat transaksi
yaitu:
- Dasar kas, yaitu suatu dasar akuntansi yang mengakui pendapatan dan melaporkannya pada saat kas diterima, serta mengakui biaya atau beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat pengeluaran kas untuk membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode tertentu.
2. Dasar akrual, yaitu mencatat setiap
transaksi yang terjadi tanpa memperhatikan kas yang sudah diterima atau belum.
E. Unit moneter
Unit moneter
digunakan sebagai alat pengukur suatu objek atau aktivitas perusahaan dan
menganggap bahwa nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.
F. Transaksi
yaitu
kejadian atau peristiwa didalam perusahaan yang dapat menyebabkan perubahan
pada jumlah harta, hutang dan modal.
G. Kelangsungan Usaha (going concern)
Asumsi
akuntansi bahwa perusahaan akan berjalan terus sampai pada masa yang tidak
dapat ditetapkan atau cukup lama untuk melaksanakan rencananya.
H. Konsep Penandingan (Matching
Concept)
Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E.
Fess, Matching Concept, didefinisikan sebagai berikut: Konsep akuntansi yang
mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait pada periode yang sama.
Sumber:
- http://www.kajianpustaka.com/2013/01/pengertian-dan-konsep-akuntansi.html
- Modul Akuntansi Jilid 1A untuk SMK dan MAK, Spektrum 2008 KTSP